Selamat Datang di SUKSES BERSAMA INDUSTRI MLM

25 July 2011

SUKSES BUTUH IMAN

MEREKA SUKSES KARENA MEREKA BERIMAN.
Adalah sebuah janji di padang gurun nan luas kepada sisa bangsa Israel: ”PERGILAH, CARILAH….DI SANA MELIMPAH SUSU DAN MADU….” Sebuah janji bisu yang belum pernah tersingkap. Dua kata kerja memiliki kekuatan maha dahsyat: PERGI dan MENCARI, isi janji itu  jelas yakni ada kelimpahan kekayaan. Yang sangat menarik ialah tidak diketahui tempatnya ada di mana.
Konon kabar, banyak orang sedang berziarah melintasi padang pasir yang sangat jauh. Tua dan muda, wanita dan laki-laki, masing-masing memikul bekalnya.  Sudah seminggu berjalan kaki, dituntun oleh tua-tua adat.  Janji ini diingat dan dikisahkan turun tenurun, menjadi sebuah credo setiap generasi. Konsep kekayaan abstrak ini sudah tumbuh dalam benak setiap insan.
            Perjalanan seminggu ini penuh kegembiraan, semangat meluap-luap, namun belum juga tiba, menuju ke mana, belum jelas arahnya, semua berjalan terus ke depan……maju saja…..jalan saja. Ketika malam tiba, itulah tanda alam untuk boleh beristirahat sambil mengadakan ritus pencarian harta karun antara lain: meminta petunjuk dari para leluhur, bersyukur atas perlindungan dan penyertaan dalam ziarah.
            Minggu kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, ……. sudah dilewati. Bentangan padang pasir maha luas sudah di tempuh. Bentangan padang pasir di depan sana sejauh mata memandang sedang menanti bisu buat dilintasi.
            Aneka persoalan mulai bermunculan. Saling memarahi, gosip-menggosip, sikut-menyikut, tuding-menuding, arogansi kepentingan diri bermunculan tak terelakkan lagi di antara para peziarah, saling mencurigai, saling iri, terus saja menggerutu…... Sudah jelas tua-tua adat menjadi sasaran. Banyak peserta ziarah sudah jatuh sakit. Bekal bawaan sudah sangat menipis. Air yang dibawah sudah habis. semua peserta ziarah capai, haus, lapar, sakit, habis terkuras energi karena panas terik di siang hari, juga sangat dingin waktu malam….Banyak orang mulai berjatuhan di jalan dan satu per satu mati tanpa dikubur. Kebanyakan peziarah yang masih bertahan tidak mau jalan lagi. Semuanya berada dalam suasana dilemmatis: mau pulang kembali, jelas tidak bisa. Mau maju terus, entah ke mana lagi, serba bingung. Mau bertahan di tempat, justru lebih parah.  Berbagai pertanyaan tudingan terlontar keluar: Mengapa kita dihantar ke sini hanya untuk menderita? Kapan kita tiba? Kami tidak kuat berjalan lagi !! Bawa kami pulang saja !!! Mulai terbentuk kelompok-kelompok spontan sesuai selera: ada kelompok ‘burung elang’, ‘burung pipit’, ‘burung puyu’, ‘manna dari surga’….dan banyak kelompok lainnya….masing-masing mencari jalannya sendiri.
            Dari berpuluh-puluh, beratus-ratus, beribu-ribu, malah berjuta-juta  peziarah itu, hanya belasan orang saja yang bertahan. Mereka begitu yakin dan percaya. Mereka nekad. Mereka fokus. Mereka memiliki komitmen. Mereka tahan teriknya panas, dahaga, dan lapar. Mereka yakin bahwa di ujung terowongan panjang yang gulita, ada semilir cahaya sedang merekah. 

Dengan tertatih-tatih mereka berjalan terus. Mereka tidak terpancing di jalan panjang ini oleh isu-isu murahan. Mereka berlangkah terus di jalan yang padat tiada harapan lagi. Berkali-kali kejatuhan yang menimpa tak pernah mematahkan hasrat membara yang sudah tumbuh dalam benak mereka: ADA SEBUAH KEKAYAAN ABSTRAK SUDAH TUMBUH DALAM BENAK MEREKA. Mereka adalah sebuah “bangsa PERGI” terus-menerus. Sebuah “bangsa MENCARI” tiada hentinya, sebuah “bangsa GELAP” yang senantiasa merindukan terang itu, sebuah “bangsa DINGIN” yang selalu memiliki dan menjaga api di dalam dirinya, sebuah “bangsa SUAM-SUAM KUKU” yang kokoh harapan dan optimisme, sebuah “bangsa NEGATIF” yang selalu merindukan salip tertancap di puncak Kalvari nun jauh di seberang sana, sebuah “bangsa DI BAWAH GARIS KEMISKINAN” yang sedang menghuni Firdaus Timor di bumi yang fana ini……adalah sebuah bangsa itu !!!!
            Padahal cuma selangkah saja mereka pasti akan menemukan SUMBER AIR YANG MELIMPAH SUSU DAN MADU….dalam arti tertentu inilah IMAN. Dan SUKSES  apapun memerlukan IMAN, HARAP dan KASIH. Kesuksesan justru sangat dekat ketika ssegala sesuatu tiada harapan lagi. Kesuksesan bukan sebuah tujuan melainkan sebuah ziarah panjang tujuh turunan jika menghendaki sehat dan sejahtera tujuh turunan.
Apakah anda adalah orangnya ?? Tengoklah ke dalam dirimu dan mulai periksa sepenggal sejarah hidupmu: lihatlah titik-titik rapuh dan titik-titik cahaya itu, periksa dan bunuh cepat SAPI-SAPI anda----dan ingat, MUSUH TERBESAR DI DUNIA INI ADALAH DIRIMU SENDIRI, bukan orang lain, bukan keraguan, bukan tak percaya diri, bukan takut, bukan malas, bukan sikap negative----diri sendiri adalah musuh terbesar yang mesti dijinakkan, maka bukan tidak mungkin anda adalah pahlawan untuk meraih impian anda.
Kita belajar dari satu dua tokoh dunia yang juga adalah sisa Israel baru yang sudah sebahagian  menemukan susu dan madu yang melimpah itu:
I. THOMAS ALFA EDISON: dia gagal 10.000 kali sebelum menyempurnakan bola lampu listrik. Jangan khawatir jika anda gagal hanya sekali dua. Banyak orang sudah akan menyerah pada kegagaalan pertama, itu sebabnya ada begitu banyak orang yang tidak terlalu sukses dan hanya ada satu EDISON.
II. MUDER TERESA: dia memiliki di tangan hanya $2, namun dunia mengakuinya sebagai yang terkaya, kaya hati, kaya nurani. “love begins at home”.
III. MARTIN LUTHER KING Jr. dalam pidotanya yang di didengar kaum marginal hitam sebanyak 250.000, ia berucap “ I HAVE A DREAM. I HAVE SEEN PROMISSED LAND” , Saya memiliki sebuah impian. Saya sudah sudah melihat Tanah Terjanji. Dan seabad kemudian hadirlah presiden AS: BARAK OBAMA.
IV. RONALD REAGEN dan MICHAEL GORBACHEV: dalam pidati Reagen di tembok Berlin, “Mr. Gorbachoc, tear the wall”, tuan Gobachev, runtuhkan tembok Berlin, maka hancurlah Komunisme dan lahirlah damai di bumi, hadirlah persaudaraan sejagad,
Dan masih ada sejuta contoh lainnya, MEREKA SUKSES KARENA MEREKA BERIMAN. Mestinya anda dan saya juga !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Ditulis oleh :
Petrus salu, SVD

3 comments:

Anonymous said...

Habis gelap, terbitlah terang..

Anonymous said...

sukes bagi yang punya iman, dan gagal bagi yang meremehkan iman

Anonymous said...

itu baru orang sukses yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa

Post a Comment

HUBUNGI SAYA

Your Name :
Your Email :
Subject :
Message :
Image (case-sensitive):
href="http://devit1104.blogspot.com" target="_blank">Link Devit
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls